|
ANALISIS SPASIAL MOISTURE TRANSPORT DAN CURAH HUJAN DI INDONESIA SAAT TERJADI SIKLON TROPIS CEMPAKA DAN DAHLIA Immanuel Jhonson Arizona Saragih (1,2*), Aries Kristianto (3), Prabu Aditya Sugianto (1**), Muhammad Panji Rosyady (1)
1) Mahasiswa Program Studi Diploma IV Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Jl. Perhubungan I No. 5, Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Tangerang Selatan 15221
2) Pengamat Meteorologi, Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu, Jl. Tengku Heran Pasar V Kebun Kelapa, Beringin, Deli Serdang 20552
3) Dosen Program Studi Diploma IV Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Jl. Perhubungan I No. 5, Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Tangerang Selatan 15221
*immanuel.saragih[at]bmkg.go.id
**prabuadityasugianto[at]gmail.com
Abstract
Pada akhir November s.d. awal Desember 2017 terjadi dua siklon tropis yang berurutan di wilayah bagian selatan Indonesia. Siklon tropis Cempaka terbentuk di perairan selatan Pulau Jawa dan Dahlia yang terbentuk di perairan selatan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa memicu terjadinya hujan lebat yang mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera, khususnya di bagian selatan Pulau Jawa. Dalam penelitian ini dilakukan analisis transpor uap air dan distribusi curah hujan secara spasial di wilayah Indonesia pada saat terjadinya siklon tropis Cempaka dan Dahlia, yaitu pada tanggal 25 November s.d. 04 Desember 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ECMWF, data satelit Himawari 8, dan data GSMaP. Data kelembapan udara dan angin per lapisan dari ECMWF digunakan untuk menghitung distribusi uap air pada lapisan 1000 s.d. 300 mb, 1000 s.d. 700 mb, 700 s.d. 500 mb, dan 500 s.d. 300 mb. Data kanal infrared (IR) satelit Himawari 8 diolah untuk menunjukkan distribusi spasial suhu puncak awan. Data GSMaP digunakan untuk menunjukkan distribusi spasial curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya siklon tropis Cempaka dan Dahlia mengakibatkan konsentrasi uap air, awan konvektif, dan hujan terpusat di wilayah selatan Pulau Jawa dan bergerak mengikuti pergerakan siklon tropis.
Topic: PHYS6 Environmental Physics and Renewable Energy
PermaLink: http://snf2018.interconf.org/kfz/pages/abstract.php?id=22
|