|
IDENTIFIKASI POLA CURAH HUJAN DIURNAL DI WILAYAH PANTAI TIMUR SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN DATA MODEL CUACA ECMWF Immanuel Jhonson Arizona Saragih (1,2*), Aries Kristianto (3), Prabu Aditya Sugianto (1**), Muhammad Panji Rosyady (1)
1)Mahasiswa Program Studi Diploma IV Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Jl. Perhubungan I No. 5, Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Tangerang Selatan 15221
2)Pengamat Meteorologi, Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu, Jl. Tengku Heran Pasar V Kebun Kelapa, Beringin, Deli Serdang 20552
3)Dosen Program Studi Diploma IV Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Jl. Perhubungan I No. 5, Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Tangerang Selatan 15221
*immanuel.saragih[at]bmkg.go.id
**prabuadityasugianto[at]gmail.com
Abstract
Perbedaan kondisi topografi menyebabkan variasi pola curah hujan di setiap wilayah. Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara memiliki kodisi topografi yang unik yaitu berbatasan langsung dengan Selat Malaka di sebelah Timur dan di sebelah Barat dengan penggunungan Bukit Barisan yang membentang di tengah Pulau Sumatera. Menurut BMKG, pola curah hujan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara bersifat ekuatorial, yaitu memiliki dua puncak hujan dalam setahun. Dalam kajian ini dilakukan analisis spasial dan temporal untuk mengetahui pola diurnal curah hujan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data curah hujan dan angin permukaan keluaran model reanalysis dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) periode tahun 2007 s.d. 2017. Data ECMWF diolah menggunakan GrADS untuk menampilkan pola hujan dan angin permukaan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara temporal curah hujan tertinggi terjadi pada malam s.d. dini hari (19.00 s.d. 01.00 WIB). Secara spasial, pada malam s.d. dini hari, arah angin permukaan dominan berhembus dari arah timur laut s.d. timur yang kemudian diidentifikasi sebagai angin laut. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh sirkulasi angin darat dan angin laut terhadap pola diurnal curah hujan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara.
Topic: PHYS6 Environmental Physics and Renewable Energy
PermaLink: http://snf2018.interconf.org/kfz/pages/abstract.php?id=21
|