|
STUDI SPEKTROSKOPI PADA GARIS EMISI BETA LYRAE Robiatul Muztaba (a*), Aprilia (b), Hakim L. Malasan (b)
(a) Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, Observatorium Astronomi ITERA Lampung, Institut Teknologi Sumatera, Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35365.
(b) Program Studi Astronomi, Observatorium Bosscha, Institut Teknologi Bandung, Jl. Tamansari No. 64 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40116.
Abstract
Telah dilakukan studi mengenai pembentukan garis emisi pada Beta Lyrae. Beta Lyrae menjadi objek penelitian yang menarik selama 200 tahun terakhir dari berbagai metode pengamatan sinar-X, UV, optic, radio, dan inframerah. Huang (1963) memodelkan sistem Beta Lyrae yang memiliki komponen bintang sekunder lebih besar daripada bintang primernya. Sistem Beta Lyrae mirip dengan sistem Algol termasuk ke dalam tipe semi-detached. Kami memaparkan hasil pengamatan spektroskopi Beta Lyrae menggunakan spektrograf NEO R-1000 yang dipasang pada teleskop C-11 di Observatorium Bosscha. Pengamatan dilakukan selama bulan Agustus hingga September pada tahun 2015. Data spektrum pengamatan masing-masing pada tanggal 10 Agustus, 28 Agustus, 2 September, dan 18 September. Hasil pengamatan spektroskopi Beta Lyrae juga dibandingkan dengan data dari BeSS untuk melihat variasi perubahan spektrumnya terhadap waktu. Profil spektrum Beta Lyrae yang diambil dari BeSS harus memiliki rentang panjang gelombang yang sama dengan hasil pengamatan yaitu pada tanggal 24 April 2013 dan 28 Februari 2015. Kemunculan profil garis invers P-Cygni pada panjang gelombang He I 5876 menjadi salah satu kasus yang menarik pada Beta Lyrae. Kami menduga bahwa profil invers P-Cygni dalam tahap evolusi spektrum sebelumnya berupa profil P-Cygni. Perubahan spektrum profil P-Cygni menjadi invers P-Cygni mengindikasikan bahwa keadaan lapisan gas terluar yang tidak stabil secara dinamik akibat proses transfer massa atau terjadi perubahan kecepatan rotasi yang berdampak pada perubahan laju kehilangan massa. Selain itu, juga terdapat fitur garis emisi yang kuat di panjang gelombang Hα λ 6563. Puncak profil garis Hα tersebut mengalami pergeseran panjang gelombang. Pergeseran garis dapat mengindikasikan adanya efek tekanan atau akibat dari ejeksi lapisan bintang.
Topic: PHYS4 Physics of Earth and Space
PermaLink: http://snf2018.interconf.org/kfz/pages/abstract.php?id=172
|