Pemodelan penjalaran gelombang untuk menentukan lead time pada Earthquake Early Warning System di Jakarta Aditya Rahman, Aprlia Nur Vita
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Abstract
Pada tanggal 16/12/2017 dan 23/1/2018 telah terjadi gempa bumi di tasikmalaya dan lebak banten. Getaran gempa bumi tersebut menjalar dan mengakibatkan gunjangan dengan skala II-III MMI di Jakarta. Hal ini membuat warga panik dan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Jakarta merupakan daerah yang mempunyai tingkat resiko bencana yang tinggi. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk dan infrastruktur yang rapat.
Diperlukan adanya suatu sistem yang dapat memprediksi kapan gempa bumi itu datang sehingga terdapat waktu yang cukup bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri keluar bangunan. Salah satunya adalah Earthquake Early Warning (EEW) yaitu suatu sistem peringatan dini yang menginformasikan kepada masyarakat bahwa akan terjadi gempabumi dalam waktu dekat dengan cara menganalisa beberapa detik awal gelombang P yang memiliki sifat tidak merusak sebelum gelombang S yang memiliki potensi merusak datang.
Pada sistem EEW terdapat parameter lead time yaitu perbedaan waktu antara keluarnya informasi gempabumi dan datangnya gelombang S yang bersifat merusak. Semakin panjang waktu lead time maka akan semakin panjang pula waktu yang dibutuhkan masyarakat untuk mitigasi begitu pula sebaliknya. Untuk menentukan waktu lead time diperlukan suatu pemodelan penjalaran gelombang gempabumi. Pemodelan ini menggunakan prinsip Huygen dan Fermat pada model bumi berlapis.
Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai Pemodelan penjalaran gelombang untuk menentukan lead time pada Earthquake Early Warning System di Jakarta
Topic: PHYS4 Physics of Earth and Space
PermaLink: http://snf2018.interconf.org/kfz/pages/abstract.php?id=165
|